Jefri Setiawan Pianis Muda Indonesia Pecahkan Rekor Dunia dan Raih Gelar Kehormatan 

Melbourne (BeritaReportase) : 

Jefri Setiawan, pianis muda asal Indonesia betbakat, mencatatkan namanya di dunia dengan memecahkan rekor dunia bermain piano dengan mata tertutup untuk waktu terlama. Sekaligus meraih Gelar Kehormatan Non Akademik International. 

Acara spektakuler ini digelar di KJRI Melbourne, Australia, dan disaksikan langsung oleh para juri internasional, termasuk Mr. Guinness Sunil Joseph (Chief Editor & International Jury) dan Mr. Sedunath Prabhakar (seniman, penulis, dan musisi Australia). 

Konsul Jenderal RI menegaskan bahwa Jefri adalah kebanggaan Indonesia yang berhasil membawa nama baik bangsa di kancah internasional. 

“Prestasi Jefri harus menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, termasuk diaspora di Australia,” ujar Kuncoro Waseso.

Jefri ditantang untuk memainkan 180 lagu dalam waktu 120 menit, tetapi hanya dalam 80 menit, para juri telah menyatakan bahwa ia telah memenuhi semua kriteria yang ditetapkan untuk memecahkan rekor dunia.  

Dengan mata tertutup, Jefri berhasil memainkan lagu-lagu legendaris seperti:  

Tanah Airku – Ibu Sud  ; Terima Kasih Guruku – Sri Widodo ; All I Ask – Adele Adkins ; Beautiful in White – Shane Filan (Westlife) ; Canon Rock – Johann Pachelbel ; Can’t Help Falling in Love – Hugo Peretti, Luigi Creatore ; Fur Elise – Beethoven ; Fix You – Chris Martin ; Hero  – Mariah Carey ; Heal The World – Michael Jackson ; dan sebagainya. 

Penampilan ini membuat seluruh tamu undangan terpukau dan berujung pada tepuk tangan meriah saat juri mengumumkan keberhasilannya.  

Prestasi Luar Biasa Diakui Dunia 

Prestasi luar biasa ini diakui oleh Universal Records Forum World Record dalam kategori Memorizing Songs While Playing Piano Non-Stop Blindfolded for the Longest Time in The World”.  

Keberhasilan ini tidak hanya menjadikan Jefri sebagai ikon musik dunia, tetapi juga membawanya meraih Gelar Doktor Kehormatan dari Grace Ladies Global Academy USA, sebuah perguruan tinggi bisnis terkemuka di Amerika Serikat yang berafiliasi dengan Anshuman Educational Welfare Society. 

Gelar ini diberikan atas dedikasi Jefri dalam seni musik serta kontribusinya dalam menginspirasi generasi muda di dunia. 

Dukungan Tokoh Nasional untuk Jefri

Keberhasilan Jefri tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Ketua MPR RI, yang memberikan bantuan penuh untuk perjalanan dan akomodasi di Australia. Bahkan, setelah memecahkan rekor dunia, Jefri akan didampingi Ketua MPR RI untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, sebuah momen yang telah lama menjadi impiannya.  

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso; Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D (Rektor Universitas Yarsi Jakarta); Prof. Dr. Tubagus Maulana Kusuma (Direktur Magister Teknik & Rekayasa Universitas Gunadarma); Pimpinan PCIM Australia, Hamim; dan Komunitas WNI di Melbourne.

Perjalanan Jefri: Dari Kampung ke Panggung Dunia

Jefri Setiawan, yang lahir di Kendal, Indonesia, mengungkapkan bahwa pencapaiannya ini tidak lepas dari dukungan keluarganya, terutama sang ayah, Joko Manis, yang selalu menyemangatinya.  

“Saya harus bisa fokus, belajar setiap hari, menjaga stamina, serta berdoa. Semua ini berkat doa dan dukungan banyak orang,” ujar Jefri.  

Menariknya, meskipun telah menyandang Gelar Doktor Kehormatan, Jefri tetap memilih untuk tidak menggunakan gelar tersebut secara akademik. Ia lebih ingin menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Gunadarma, karena kecintaannya terhadap dunia medis.

Jefri Setiawan Pecahkan Rekor Dunia Piano

Perjalanan Jefri pecahkan Rekor Dunia dan memperoleh  Gelar Doktor Kehormatan melalui proses seleksi ketat, mulai dari Pemecahan Rekor Dunia yang belum pernah dipecahkan oleh siapapun sebelumnya. Lalu menyertakan bukti rekaman, foto, dan dokumentasi atas pencapaian Rekor Dunia tersebut.

Kemudian mempublikasikan secara resmi oleh Kementerian Luar Negeri RI dan media internasional.  Selain kemudian tampil di dua akademi musik dunia, yaitu Akademie für Künste (Berlin, Jerman) dan Master Piano Institute (Sydney, Australia).  

Selanjutnya menuliskan makalah ilmiah berjudul “Memorizing 170 Songs in Sequence Order, While Playing Piano Non-Stop Blindfolded for the Longest Time in the World”,  dan telah mendapat persetujuan akademik.  

Barulah dinyatakan Lolos Seleksi Akhir dalam ujian di KJRI Melbourne pada 12 Maret 2025 ini.

Dengan keberhasilan ini, Jefri telah mengukir sejarah sebagai pianis muda Indonesia yang tidak hanya memecahkan rekor dunia, tetapi juga mendapat pengakuan non-akademik internasional.

Inspirasi Generasi Muda Indonesia

Jefri berharap prestasinya ini bisa menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tidak mudah menyerah dalam mengejar impian. Ke depannya, ia ingin terus berkarya di dunia musik dan sekaligus menyelesaikan studinya di bidang kedokteran.  

“Saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa berprestasi di lebih dari satu bidang. Musik adalah passion saya, tetapi menjadi dokter juga impian saya,” pungkasnya.  

Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari banyak pihak, anak bangsa bisa bersinar di kancah dunia. 

Akhirul Kalam, Prof. Fasli Jalal menyatakan bahwa perjalanan Jefri adalah bukti bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membawa seseorang mencapai impian tertinggi.

“Jefri berasal dari keluarga sederhana, bahkan sempat belajar piano tanpa memiliki piano sendiri. Tapi dengan ketekunan, ia kini mencatatkan namanya di dunia,” kata Prof. Fasli.  

Prestasi ini juga mengantarkan Jefri ke pencapaian lain yang luar biasa. Tentunya keberhasilan ini juga membawa dampak positif bagi dunia musik Indonesia.

Selamat kepada Jefri Setiawan, pianis kebanggaan Indonesia!

)**B.Tjoek

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours