Blue School Band Dari Studio Madrasah ke Panggung Musik dengan Semangat Rock-Jazz Anak Muda

Beritareportase.com – Di sebuah studio kecil di lingkungan Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, dentuman drum, petikan gitar, hingga alunan keyboard bersahutan riuh. Dari ruang sederhana itulah lahir Blue School Band, sebuah kelompok musik muda yang berani memadukan semangat rock dengan kelenturan jazz

Awalnya, pertemuan mereka hanyalah sebatas jamming di sela kegiatan sekolah. Namun chemistry yang terjalin begitu kuat membuat enam siswa ini memutuskan untuk melangkah lebih serius. Mereka pun menamakan band tersebut sesuai identitas asal: Blue School Band.

“Awalnya cuma iseng jamming di studio sekolah. Tapi lama-lama terasa chemistry-nya kuat, jadi kami pikir kenapa nggak seriusin aja?”, kata Shotaarishi, sang gitaris utama yang kerap jadi sorotan berkat gaya cool dan permainannya yang enerjik.

Blue School Band

Blue School Band terdiri dari enam personel dengan karakter yang saling melengkapi. Shotaarishi di posisi lead guitar; Arik di rhythm guitar; Putra sebagai bassist; Raffa dengan keyboard yang menjaga harmoni; Emirza sebagai drummer penuh energi; serta Aisyah, vokalis sekaligus satu-satunya anggota perempuan dengan suara hangat yang ekspresif.

Mereka menggabungkan berbagai genre favorit, dari dentuman metal, semangat rock, hingga nuansa jazz. Hasilnya, musik Blue School Band terdengar segar sekaligus mengundang penonton untuk ikut larut, bernyanyi, bahkan melompat bersama.

“Kami nggak pengin sekadar cover lagu. Harus ada ciri khas kami di setiap aransemen”, tegas Arik, si penyeimbang di atas panggung.

Meski masih berstatus siswa, Blue School Band tak ragu unjuk gigi di berbagai acara kampus dan festival lokal. Mereka kerap menjadi band pembuka dengan membawakan lagu populer yang diberi sentuhan rock-jazz khas, sekaligus mengenalkan karya orisinal.

Aisyah mengaku musik baginya adalah ruang ekspresi sekaligus jembatan perasaan. “Aku suka bagaimana satu lagu bisa bikin orang ikut merasakan cerita yang sama. Itu yang bikin aku betah di atas panggung”, ungkapnya.

Sementara Putra menekankan arti kebersamaan. “Kalau groove bass dan drum sudah nyatu, otomatis energi panggung langsung naik. Tapi kuncinya, semua personel harus saling percaya”, ucapnya.

Bagi Emirza, momen terbaik justru saat penonton ikut berteriak atau bertepuk tangan mengikuti irama. “Itu kayak bonus energi. Bikin capek jadi nggak kerasa”, ujarnya sambil tertawa.

Blue School Band

Di tengah maraknya band indie tanah air, Blue School Band hadir menawarkan nuansa segar. Mereka bukan hanya representasi band kampus biasa, melainkan simbol kreativitas anak muda yang berani bereksperimen lintas genre dan budaya.

“Kami pengin musik Blue School Band bisa jadi suara anak muda, kadang keras, kadang lembut, tapi selalu jujur. Dan kalau bisa, sedikit jiwa metal tetap ada di dalamnya”, tutup Shotaarishi.

Dari ruang kelas dan panggung kecil, langkah Blue School Band baru saja dimulai. Namun dengan keberanian untuk tampil berbeda, mereka punya modal kuat untuk menapaki jalan panjang menuju kancah musik nasional, bahkan internasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours