Ubud (BeritaReportase) :
Di tengah pesona alam Ubud yang rimbun dan asri, sebuah tempat unik kembali menyapa wisatawan dengan semangat baru: Laka Leke Restaurant. Terletak di Jalan Nyuh Kuning No. 32, Gianyar, Bali, restoran ini tak hanya menyajikan kuliner khas Bali, tetapi juga menawarkan pengalaman budaya otentik yang memikat hati.
Setelah melewati masa pandemi dan musim sepi kunjungan, Laka Leke melakukan comeback yang tak biasa. Mengusung semangat baru, tempat ini memadukan warisan budaya Bali dengan nuansa kekinian yang akrab bagi generasi milenial dan Gen Z. Hasilnya adalah sebuah destinasi yang bukan hanya Instagramable, tetapi juga menyentuh hati dan memberikan kesan mendalam.

Laka Leke tidak hanya menyuguhkan menu unggulan seperti ebbek krispi dan nasi campur Bali. Di balik kelezatan masakan, ada cerita panjang tentang cinta pada budaya dan dedikasi seorang seniman lokal, Ketut Setia, yang memulai usaha ini sejak 1997 hanya dengan enam meja makan.
Kini, setiap malam panggung terbuka Laka Leke dipenuhi penonton yang ingin menikmati pertunjukan seni Bali seperti Kecak and Fire Dance, Barong and Kris Dance, serta Frog Dance. Suasana magis pun tercipta, membungkus pengalaman bersantap dengan atmosfer yang sulit dilupakan.

Tak hanya menonton, pengunjung juga bisa belajar langsung lewat delapan jenis workshop budaya setiap harinya. Dari melukis telur tradisional, belajar menari Bali, hingga menabuh gamelan, semua kegiatan ini menjadi cara menarik untuk mengenal kebudayaan Bali dari dekat.
Paduan Tradisi dan Tren Gen Z
Tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan baru bagi Laka Leke. Ketut Setia menggandeng dua anaknya, Ni Putu Wika Agustini dan I Komang Yudi Krisna Setiawan, untuk membawa restoran ini ke level yang lebih tinggi. Mereka bermitra dengan manajemen artis dan influencer, QQPRO, milik Bunda Astrid, guna menghadirkan mini konser musik akustik intimade.
Langkah ini bukan sekadar promosi. Ini adalah strategi untuk menggaet generasi muda yang mencari tempat “healing” yang tak hanya viral, tetapi juga bermakna. Artis, public figure, dan influencer Gen Z akan tampil tanpa menghilangkan esensi budaya Bali yang menjadi jiwa tempat ini.

Promosi yang Kreatif, Pengalaman Otentik
Melalui media sosial dan strategi konten digital, Laka Leke ingin menjadi tempat wisata budaya Ubud yang melekat di ingatan. Setiap sudut restoran, dari bale-bale bergaya jineng hingga gemericik air kolam, didesain untuk menyentuh emosi dan menghadirkan ketenangan.
“Kami ingin Laka Leke jadi tempat di mana orang bisa pulang secara emosional, merasakan kedamaian, dan mengenal budaya Bali secara mendalam,” ujar Bunda Astrid.

Kembalinya Laka Leke adalah bukti bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Di saat banyak tempat hanya mengejar konten viral, Laka Leke memilih untuk menyuguhkan pengalaman budaya Bali yang autentik dalam kemasan yang segar dan menarik bagi semua kalangan.
Jika Anda mencari restoran Bali di Ubud yang menawarkan lebih dari sekadar makanan, Laka Leke adalah jawabannya. Di sinilah budaya, keindahan, dan musik Gen Z menyatu menjadi satu pengalaman yang tak terlupakan.
)**Djunod
+ There are no comments
Add yours