Jakarta (BeritaReportase) :
Dunia tengah menghadapi ancaman serius dari bahaya rokok. Berdasarkan data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kematian akibat tembakau diprediksi mencapai 23,3 juta jiwa pada 2030. Saat ini saja, lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahun karena rokok—di mana 7 juta di antaranya akibat konsumsi langsung, dan sekitar 1,3 juta orang meninggal karena paparan asap rokok pasif.
Kenyataan ini menjadi alasan kuat bagi Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) untuk terus bergerak. Sejak berdiri pada tahun 1995 atas prakarsa tokoh perempuan nasional seperti Mia Hanafiah, Tuti Roosdiono, Inti Subagyo, Dewi Motik Pramono, dan Mirta Katohadiprojo, organisasi ini konsisten mengkampanyekan gaya hidup sehat tanpa tembakau—terutama di kalangan perempuan muda.
Kini, semangat itu diwujudkan lewat ajang “Pemilihan Puteri WITT 2026” yang akan digelar pada Februari 2026 di Jakarta.

Semangat Padamkan Asap, Nyalakan Harapan
Mengusung tema “Asap yang Padam, Semangat yang Menyala”, Ketua Panitia Rina Ciang menegaskan bahwa berhenti merokok bukan hal mustahil.
“Saya tidak ingin menyalahkan siapa pun. Tapi saya percaya, tidak ada alasan untuk tidak berhenti merokok. Semua tergantung pada niat dan tekad dalam hati,” ujarnya dalam konferensi pers di Restoran Serumpun, Kebon Kacang Raya, Senin (10/11/2025).
Rina menekankan, memahami bahaya rokok bukan sekadar teori—melainkan kesadaran yang harus tumbuh dari hati. Karena pada dasarnya, berhenti merokok bukan hanya menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar.
WITT percaya bahwa perempuan muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan. Mereka dapat menjadi inspirasi, penggerak, dan wajah baru Generasi Indonesia Emas 2045—generasi yang sehat, cerdas, tangguh, dan berakhlak.
Bukti Nyata dari Kisah Inspiratif
Di kesempatan yang sama, Mirna Kurniati, Wakil Ketua Umum WITT, membagikan kisah pribadi yang menggugah.
“Suami saya dulu perokok berat. Dalam sehari bisa menghabiskan beberapa bungkus. Tapi setelah saya tantang untuk berhenti selama Ramadan, ternyata berhasil. Sejak saat itu, ia tak pernah menyentuh rokok lagi,” kisah Mirna dengan mata berbinar.
Cerita itu menjadi bukti bahwa perubahan selalu mungkin terjadi, asal ada kemauan. Kisah-kisah seperti inilah yang menguatkan langkah WITT untuk terus menginspirasi masyarakat menuju gaya hidup sehat tanpa tembakau.

Menggandeng Hati, Menebar Kepedulian
Selain ajang pemilihan, WITT juga menunjukkan kepeduliannya melalui donasi untuk beberapa lembaga sosial seperti Yayasan Jantung Indonesia, Yayasan Kanker Anak Indonesia, dan Srikandi Donor Darah Indonesia.
Inisiatif ini menjadi bentuk solidaritas dan empati WITT terhadap kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Pemilihan Puteri WITT 2026 terbuka untuk perempuan berusia 17–22 tahun, belum menikah, sehat, dan tidak merokok, dengan tinggi badan minimal 168 cm serta berat badan proporsional.
Peserta juga diwajibkan mengirimkan data diri, transkrip nilai semester terakhir, esai singkat bertema gaya hidup tanpa asap rokok, dan foto close-up serta seluruh badan ukuran postcard.
Pendaftaran dibuka hingga 15 Desember 2025, dilakukan secara daring melalui sistem QRIS yang tersedia di akun media sosial resmi WITT.
Cantik Bukan Karena Asap, Tapi Karena Kesadaran
Melalui langkah ini, WITT ingin menyalakan kembali makna sejati dari kecantikan—bahwa cantik bukan karena asap, tetapi karena kesadaran diri untuk hidup sehat.
Generasi muda, khususnya perempuan Indonesia, diharapkan menjadi wajah baru bangsa: cantik, cerdas, dan sehat tanpa tembakau. Karena ketika asap padam, masa depan bangsa menyala.
)*** Don / Foto Istimewa

+ There are no comments
Add yours